ringkasan cerita cindelaras
B. Indonesia
fatmi2
Pertanyaan
ringkasan cerita "cindelaras"
2 Jawaban
-
1. Jawaban Rendypranata
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita.Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri.Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. "Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri," kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir baginda. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang ditangkapnya.lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat.Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh menakjubkan! "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra..."Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam.Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras.Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya.Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. "Benarkah itu?" Tanya baginda keheranan. "Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda."Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. "Aku telah melakukan kesalahan," kata Baginda Raden Putra. "Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,"Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.. Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali -
2. Jawaban Asykaicha
Suatu hari hiduplah seorang raja yang bernama Raden Putra beserta kedua istrinya.Raden Putra memimpin kerajaan Jenggala. Istri muda Raden Putra merasa iri kepada istri tua karena ia merasa bahwa ia lebih layak menjadi permaisuri.Istri muda mendapat ide untuk mengambil posisi permaisuri dari istri tua Raden Putra. Ia bekerja sama dengan dukun untuk mejatuhkan istri tua dari posisi permaisuri. Istri muda berpura-pura jatuh sakit. Mengetahui istri muda jatuh sakit, Raden Putra mencari dukun yang dapat menyembuhkan penyakit istri muda. Dukun yang dicari pun tiba di istana. Dukun itu rupanya dukun yang disuruh oleh istri muda untuk membuat pernyataan palsu tentang penyebab dari pernyakit yang diderita istri muda. Dukun itu mengatakan bahwa istri muda sakit karena tidak disukai oleh seseorang dan orang itu meracuni makanan istri muda. Orang itu adalah istri tua Raden Putra. Raden Putra marah dan menyuruh patih untuk membawa permaisuri ke hutan dan membunugnya di sana. Namun, patih percaya bahwa permaisuri tidak melakukan hal itu dan ia juga tahu kelicikan dari istri muda. Patih tidak membunuh istri tua melainkan melepaskannya di hutan. Patih mengatakan kepada permaisuri untuk dapat bertahan hidup di hutan. Permaisuri pun berterima kasih atas kebaikan hati patih dan ia pun bertahan hidup di hutan. Suatu hari istri tua Raden Putra melahrikan seorang putra yang diberi nama Cindelaras. Ia adalah anak laki-laki yang cerdas dan pandai bergaul. Ia berteman dengan para penghuni hutan. Suatu hari Cindelaras sedang bermain di hutan, tiba-tiba seekor elang menjatuhkan telur. Telur itu pecah dan keluarlah seekor ayam dengan suara yang aneh. Anak ayam mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra. Cindelaras menceritakan kejadian tersebut pada ibunya. Namun, ibunya mengatakan bahwa Cindelaras adalah orang biasa dan bukan keturunan raja. Ia berusaha mencegah agar Cindelaras tidak mengetahui hal itu. Namun, akhirnya ibu memberitahu kebenaran tersebut kepada Cindelaras. Cinderalas pun berniat untuk berangkat ke kerajaan Jenggala. Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang sedang menyaksikan sabung ayam. Cindelaras menantang para pemilik ayam yang sedang bertaruh di sana dan mereka menerima tantang Cindelaras. Rupanya tidak satu pun ayam yang bisa mengalahkan ayam Cindelaras. Ayam Cindelaras pun terkenal sebagai ayam yang tidak terkalahkan. Berita ini terdengar sampai ke istana Raden Putra. Raden Putra mengundang Cinderlaras untuk datang ke istana serta menantang ayam Cindelaras. Raden Putra bertaruh bahwa jika ayamnya kalah maka ia akan menyerahkan seluruh kekayaannya. Akan tetapi, jika ayam Cindelaras yang kalah maka Cindelaras harus rela kepalanya dipenggal. Cindelaras pun menyetujui hal itu. Pertarungan antara ayam Cindelaras dan ayam Raden Putra pun berlangsung. Ayam Cindelaras pun memenangkan pertandingan tersebut. Ayam itu kemudian mengeluarkan suara aneh yang mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak dari Raden Putra. Raden Putra pun kaget mendengar hal itu. Ia bertanya kepada Cindelaras membenarkan hal itu. Tidak lama kemudian, istri tua Raden Putra datang dan menjelaskan bahwa cindelaras adalah anak Raden Putra. Raden Putra pun menyesal atas keputusan yang telah ia buat. Ia pun menghukum istri muda serta dukun yang memfitnah istri tua Raden Putra.