Sejarah

Pertanyaan

apa arti dari orang barbar

2 Jawaban

  • Sejarah Eropa kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari Pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Kerajaan-kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan menjadi kebanggaan orang-orang barat hingga hari ini. Semua kerajaan ini terletak di sekitar Laut Tengah atau Laut Mediteran. Namun, sebenarnya orang barat bukan hanya orang yang berasal dari daerah ini. Ada orang-orang Eropa yang berada di bagian utara dan barat yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa saat ini. Lalu, ada di mana mereka dalam peradaban umat manusia saat itu?

    Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan suku-suku Barbar dan nomaden. Mereka merupakan keturunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu. Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan mereka, mereka mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.

    Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya pada awalnya berasal dari India dan menemukan jalan mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik. Mereka disebut sebagai Viking. Selain pandai berburu, orang-orang ini merupakan pelaut yang handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawa mereka sampai ke benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.

    Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke selatan mencari daerah jajahan baru sebagai tempat kehidupan yang lebih layak. Bangsa Arya ini masih merupakan orang yang kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang Barbar yang gemar berperang dan percaya pada banyak hal-hal mistis. Mereka adalah para petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan menjadi epik heroik yang diceritakan lisan anak cucu mereka secara turun temurun hingga hari ini.
  • Pengulangan ”bar bar” dalam kata Yunani barʹba·ros mengandung gagasan menggagap, mengoceh, atau mengeluarkan ujaran yang tidak dapat dimengerti; jadi, istilah ”orang barbar” pada mulanya digunakan oleh orang-orang Yunani untuk orang asing, khususnya orang yang menggunakan bahasa lain. Pada waktu itu, istilah tersebut tidak mengandung makna tidak beradab, kasar, atau tidak bertata krama, dan juga tidak bernada penghinaan yang disertai kebencian. Istilah ”barbar” hanya membedakan orang non-Yunani dari orang Yunani, hampir sama dengan istilah ”Kafir” yang membedakan orang non-Yahudi dari orang Yahudi. Orang-orang non-Yunani ini tidak berkeberatan atau merasa terhina karena disebut orang barbar. Beberapa penulis Yahudi, termasuk Yosefus, mengakui telah disebut dengan istilah itu (Jewish Antiquities, XIV, 187 [x, 1]; Against Apion, I, 58 [11]); orang-orang Romawi menyebut diri mereka orang barbar sebelum mereka menerima kebudayaan Yunani. Jadi, dalam suratnya kepada orang-orang di Roma, bukanlah dalam pengertian yang kurang menyenangkan Paulus menggunakan istilah yang mencakup semua, ”Kepada orang Yunani maupun orang Barbar.”—Rm 1:14.

    Faktor utama yang memisahkan orang Yunani dengan dunia orang barbar adalah bahasa mereka; maka istilah itu khususnya berlaku bagi orang-orang yang tidak berbahasa Yunani, misalnya penduduk Malta yang bercakap-cakap dengan bahasa yang tidak berkerabat dengan bahasa Yunani. Dalam hal ini Terjemahan Dunia Baru memberikan makna kepada kata barʹba·roi dengan menerjemahkannya menjadi ”penduduk yang berbahasa asing”. (Kis 28:1, 2, 4) Ketika menulis tentang karunia roh untuk berbicara dengan bahasa-bahasa lain, Paulus menyebut orang yang menggunakan bahasa yang tidak dapat dimengerti sebagai barʹba·ros (”orang asing”) sebanyak dua kali. (1Kor 14:11; lihat juga Kol 3:11.) Demikian pula, Septuaginta Yunani menggunakan barʹba·ros di Mazmur 113:1 (dalam terjemahan Ibr. dan Ind., 114:1) dan Yehezkiel 21:36 (Ind., 21:31).

    Karena orang Yunani merasa bahwa bahasa dan kebudayaan mereka lebih unggul daripada yang lain, dan karena mereka mengalami penghinaan di tangan musuh-musuh mereka, lambat laun istilah ”orang barbar” mendapat konotasi yang merendahkan, yang dikenal masyarakat pada umumnya sekarang.


Pertanyaan Lainnya