Sejarah

Pertanyaan

Jelaskan perebutan tahta di demak

2 Jawaban

  • Demak didirikan di perapat terakhir abad ke-15, kemungkinan besar oleh seorang Tionghoa Muslim bernama Cek Ko-po. Kemungkinan besar puteranya ialah orang yg oleh Tomé Pires dlm Suma Oriental-nya dijuluki “Pate Rodim”, mungkin dimaksudkan “Badruddin” atau “Kamaruddin” & meninggal sekitar tahun 1504. Putera atau adik Rodim, yg bernama Trenggana bertahta dari tahun 1505 sampai 1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di antara kedua masa ini yg bertahta ialah iparnya, raja Yunus dari Jepara. Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yg terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.


  • Perebutan tahta kerjaan Demak dimulai setelah meninggalnya Raja Kedua yaitu Pati Unus. Peristiwa ini menimbulkan peperangan berkepanjangan yang berakhir dengan kehancuran kerajaan. Perebutan kekuasaan terjadi antara keturunan Pangeran Sekar dengan Pangeran Trenggana. Kedua pangeran ini memang berhak menduduki tahta Kesultanan Demak. Dari segi usia, Pangeran Sekar lebih tua sehingga merasa lebih berhak atas tahta Kesultanan Demak dari pada Pangeran Trenggana. Namun Pangeran Sekar lahir dari istri ke tiga Raden Patah, yaitu putri Adipati Jipang, sedangkan Pangeran Trenggana lahir dari istri pertama, putri Sunan Ampel. Oleh karena itu Pangeran Trenggana merasa lebih berhak menduduki tahta Kesultanan Demak

Pertanyaan Lainnya