perbedaan pemerintah sogun pemerintah dan restorasi meiji

Pada pemerintahan shogun menjalankan politik isolasi oleh Iyeyashu Tokugawa (1639). Tujuan dari politik ini yaitu untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat). Selain itu, pada pemerintahannya pula diberlakukan kebijakan "Sakoku". Dimana dengan kebijakan ini orang-orang Jepang tidak boleh lagi keluar negeri dan orang-orang asing juga dilarang berada di Jepang. Pada pemerintahan shogun ini Jepang sangat tertutup dengan dunia luar. Hal ini dikarenakan kekhawatiran Tokugawa akan pengaruh Barat yang mulai memasuki Jepang. Di bidang agama misalnya, di Jepang sudah banyak penganut Katholik. Hal ini tentulah sangat membuat Tokugawa khawatir karena mereka akan lebih patuh terhadap gereja dibandingkan patuh dengan pemerintahan.

Pada Kekaisaran Meiji, Jepang menjadi lebih terbuka dengan dunia. Jepang mulai mengejar ketertinggalan yang dialaminya akibat dari sistem isolasi Tokugawa. Pada era Meiji ditekankan pendidikan yang beraidat teknis industrial. Jepang juga mendatangkan orang-orang Eropa serta mengirimkan orang-orangnya untuk belajar ke Eropa. Hal ini dilakukan agar Jepang dengan segera mampu mengejar ketertinggalannya. Dalam bidang sosial budaya, dihapuskannya samurai yang banyak berkembang di masa pemerintahan Tokugawa.